PANDUAN ACARA PERNIKAHAN (WALIMATUL ‘URSY)


 

 

PANDUAN ACARA PERNIKAHAN (WALIMATUL ‘URSY)

 

 

HAPSARI SITA DEWI, S.H., M.Kn.

Putri Bapak H. MAchsun Tabroni, AZ., S.H., M.Hum.& Ibu Hj. Sri Sukamti, S.H.

dengan

 

HERSA KRISNA MUSLIM, S.H.

Putra Bapak Sabirman, B.E. & Ibu Heri Nurini

 

 

 

AKAD NIKAH

Sabtu, 4 Desember 2010 pukul 16.00 WIB

Di kediaman Bapak H. Machsun Tabroni, AZ., S.H., M.Hum.

Nitikan Baru Gg. Srikandi No. 6 Yogyakarta

 

RESEPSI PERNIKAHAN

Ahad, 5 Desember 2010 pukul 11.00 WIB

Di GRAHA SARINA VIDI

Jalan Raya Magelang Km. 08 No. 75 Yogyakarta

 

 

 

 

 

SUSUNAN PANITIA

1.

Pemangku Hajat Bpk H. Machsun Tabroni, AZ, S.H., M.Hum.

Ibu Hj. Sri Sukamti, S.H.

2.

Besan Bapak Sabirman, B.E.& Ibu Heri Nurini

3.

Calon Pengantin –          Hapsari Sita Dewi, S.H., M.Kn.

–          Hersa Krinsa Muslim, S.H.

4.

Penasihat Bpk & Ibu H. Masyhud Asyhari, S.H., M.Kn.

5.

Ketua Bapak H. Abdul Jamil, S.H., M.A.

6.

Sekretaris

Pengedar undangan:

 

 

 

Bapak Drs. H. Rohidin, M.Ag.

  1. Bapak Partono
  2. Bapak Muslih
  3. Bapak Rizky Sugeng Widodo, Bapak Edy Purwanto
  4. Sdr. Adit. Sdr. Rizal, Sdr. Angga

7.

Seksi Konsumsi

 

 

 

  1. Ibu Gunawan
  2. Ibu Sumarno
  3. Ibu Endang Sri Emy
  4. Ibu Ida Wiji Supeni

–          Vidi Catering

8.

Koordinator Kel. CP. Putra Bapak Totok Sugiono, S.H.

9.

Penghubung Kel. CP. Putra Sdr. Rizki Wijaya, S.H.

10.

Koordinator Kel. CP. Putri Ibu Ida Wiji Supeni, Sdr. Khusniatun

11.

Seksi Souvenir Sdr. Adit

12.

Seksi Acara:

  1. Rumah
  2. Gedung
 

Bpk. Drs. Rohidin, M.Ag. dan Eko Rial, S.H.

Bpk. H.M. Arif Setiawan, S.H., M.H.

13.

Seksi Dekorasi:

  1. Rumah
  2. Gedung
 

Sdr. Kusno Wibowo

Bapak Edy Purwanto

14.

Seksi Transportasi

Koordinator

  • Mobil pengantin
  • Mobil penjemput naib
  • Mobil orangtua CP Putri
  • Mobil orangtua dan keluarga CP Putra
  • Mobil keluarga CP Putri
  • Mobil kotak sumbangan dan souvenir
 

 

  • Sdr. Adimas Baskoro
  • Bapak Rizki Sugeng Widodo
  • Sdr. Rizi Wijaya, S.H.
  • Sdr. Wawan, Sdr. Taufik
  • Sdr. Angga, Sdr. Kusno Wibowo
  • Bapak Rizki Sugeng Widodo, Bapak Edy Purwanto, Sdr. Hutomi Adhi M.

15.

Seksi Perlengkapan

  1. Rumah
  2. Gedung
 

Sdr. Kusno Wibowo

Bapak Edy Purwanto

16.

Seksi Dokumentasi

  1. Vidio: a. Rumah

b. Gedung

  1. Foto (rumah & gedung)
 

5M

Satria Vidio

Kencana Studio Photo

17.

Seksi Parkir dan Keamanan

  1. Rumah
  2. Gedung
 

Bapak Adek

Satpam GSV

18.

Seksi souvenir, sumbangan, dan kado Bapak Rizki Sugeng Widodo, Bapak Edy Purwanto, Sdr. Hutomi Adhi M.

19.

Pembawa Acara/MC

  1. Rumah
  2. Gedung
 

Bapak Sigit

Bapak Sunardi

20.

Penanggung jawab tata rias dan busana Ibu Ida Wiji Supeni, Ibu Siti Dyah H., Sdr. Kusniatun

21.

Rias Pengantin Ibu Diar (Salon Diar)

0274381995 & 0812279072

22.

Rias panitia dan keluarga Ibu Ony (Ony Salon)

08157882001

23.

Penanggung jawab rumah Sdr. Bowo

 

 

SRAH-SRAHAN (Peningsetan)

Pasrah – tampi

  • Juru bicara keluarga CP Putra
  • Pendamping CP Putra
  • Juru bicara CP Putri
 

Bapak Totok Sugiyono, S.H.

Bapak-ibu Sabirman, B.E.

Bapak Saroso

Penyerah peningset Ibu Heri Nurini
Penerima peningset Ibu Hj. Sri Sukamti, S.H.

 

 

UPACARA PANGGIH

1.

Penyerah pisang sanggan Bapak/Ibu Drs. Marsadi (wakil dari keluarga calon Pengantin Putra)

2.

Penerima pisang sanggan

Didampingi oleh:

Ibu Hj. Sri Sukamti, S.H.

Ibu Endang Sri Emy

3.

Pendamping pengantin putra –          Bapak Dr. H. Supardi, M.M.

–          Bapak Anton Sukamto, S.H., M.Kn.

4.

Pendamping pengantin putri –          Ibu Dr. H. Supardi, M.M.

–          Ibu Anton Sukamto, S.H., M.Kn.

5.

Pembawa kembar mayang –          Ibu Sahadiyah

–          Ibu Afiatun

 

 

Akad Nikah

1.

Pendamping CP Putri
  1. Ibu Heddy Soelistyo, S.H.
  2. Ibu H. Masyhud Asyhari, S.H., M.Kn.

2.

Saksi

  1. Pihak CP Putra
  2. Pihak CP Putri
 

Bapak Drs. Marsadi

Bapak Fahmi Muqoddas

3.

Penanggung jawab Naib Bapak Rizky Sugeng Widodo

4.

Qori Bapak H. Muhammad Abdul Kholiq, S.H., M.Kn.

5.

Khotib dan Doa Bapak K.H. Zaini Dahlan, M.A.

6.

Pamitan

  1. Juru bicara keluarga CP Putra
  2. Juru bicara keluarga CP Putri
 

Bapak Totok Sugiyono, S.H.

Bapak Saroso

 

 

 

Resepsi  Pernikahan

1. Penanggung jawab acara Perias (Ibu Diar)
2. Pembawa Acara/MC Bapak Sunardi
3. Qori Bapak H. Muhammad Abdul Kholiq, S.H., M.Kn.
4. Pembaca Doa Bapak H. Abdul Jamil, S.H., M.Kn.
5. Pertugas Buku Tamu dan Souvenir 1)     Astrid

2)     Inka

3)     Rika

4)     Lita

5)     Ayu

6)     Indri

6. Among Tamu
  1. Bapak & Ibu H. Irianto
  2. Bapak & Ibu H. Widodo
  3. Bapak & Ibu H, Darojat
  4. Bapak & Ibu H. Sukirto
  5. Bapak & Ibu Aprilia Supaliyanto, M.S., S.H.
  6. Bapak & Ibu Heddy Soelistyo, S.H.
  7. Bapak & Ibu Daris Purba, S.H.
  8. Bapak & Ibu Triyandi Mulkan, S.H., M.M.
  9. Bapak & Ibu H. Abdul Jamil, S.H., M.H.
  10. Bapak & Ibu Anton Sukamto, S.H., M.Kn.
  11. Bapak & Ibu Drs. Asmai Ishak, M.Bus., Ph.D.
  12. Bapak & Ibu Ir. H. Harsoyo, M.Sc., Ph.D.
  13. Bapak & Ibu Dr. Ir. Ruzardi, M.S.
  14. Bapak & Ibu Totok Sugiono, S.H.
  15. Bapak & Ibu Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D.
7. Among Tamu VIP
  1. Bapak & Ibu H. Masyhud Asyhari, S.H., M.Sc.
  2. Bapak & Ibu Dr. H. Supardi, M.M.
8. Inforomen Tamu VIP
  1. Drs. H. Rohidin, M.Ag.
  2. Dr. H. M. Arif Setiawan, S.H., M.H.
  3. Dermawan Wicaksono (pihak PC Putra)
  4. Bapak Edy Purwanto
9. Penghubung Tamu VIP Vidi Organizer

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RINCIAN TUGAS PANITIA

No.

Panitia

Tugas

1. Penasihat
  • Menjadi sesepuh dalam kepanitiaan pernikahaan
  • Memberi nasihat, usulan, dan pandangan mengenai tata cara pelaksanaan Upacara Pernikahan.
  • Membantu persiapan dan pelaksanaan seluruh acara pernikahan.
2. Ketua Panitia
  • Bertanggung jawab mengawasi dan mengangkoordinasikan jalannya seluruh pelaksanaan acara pernikahan.
  • Memimpin rapat panitia pernikahan.
3. Sekretaris
  • Mempersiapkan seluruh materi pertemuan panitia.
  • Membuat catatan dalam pertemuan panitia.
  • Menyusun daftar tamu VIP.
4. Seksi Acara
  • Menyusun, mengelola, dan mengkoordinir jalannya acara sesuai dengan perencanaan.
  • Mengambil keputusan terhadap jalannya acara.
  • Berkoordinasi dengan seksi-seksi lain.
5. Seksi Konsumsi
  • Memastikan persiapan hantaran untuk CPP (diberikan setelah acara akad nikah selesai).
  • Memastikan konsumsi untuk setiap acara sesuai dengan keperluan dan perencanaan.
  • Memastikan persiapan makanan CPW dan CPP (saat menjelang resepsi).
  • Memastikan konsumsi untuk para petugas panitia.
  • Memastikan persiapan makanan di tempat VVIP.
  • Mengecek bagian konsumsi, apa semua makanan sajian sudah dikeluarkan, jangansampai  ada kecurangan dari pihak catering.
  • Mengecek makanan mana saja yang harus ditambah dan yang harus diganti untuk segera dilaporkan kepada pihak vendor catering rumah. Jangan sampai ada makanan yang kosong.
  • Pada saat acara selesai, jika ada sisa makanan membantu membagi dua dengan dibantu para tenaga kerja catering.
  • Berhubungan dan berkoordinasi langsung dengan vendor catering baik di rumah maupun di gedung.
6. Seksi perlengkapan dan pembantu umum
  • Bertanggung jawab atas tersedianya peralatan sesuai keperluan per acara.
  • Meneliti kebenaran jumlah barang-barang yang disewa sesuai pesanan.
  • Mengawasi penataan perlengkapan.

Persiapan tenda, penjor, bleketepe, serta tuwuhan

  • Mengecek kelengkapan tenda, penjor, bleketepe serta tuwuhan yang akan dipasang.
  • Mengawasi pelaksanaan pendirian tenda sampai selesai.

Pengajian:

  • Mengecek tempat dilaksanakannya pengajian (karpet sudah digelar, sound system, mic).
  • Memastikan buku/souvenir pengajian sudah tersedia dan siap dibagikan setelah acara selesai (koordinasikan dengan perias).
  • Memastikan Alquran yang akan dibawa saat pengajian sudah siap.

Akad Nikah:

  • Mengecek kesiapan tempat pelaksanaan akad nikah.
  • Mengecek kesiapan perlengkapan upacara adat (koordinasikan dengan perias).
  • Mengecek sound system baik bagian MC, terutama bagian hiburan apakah suara musik dapat didengar di seluruh ruangan.
  • Mengecek bangku-bangku untuk para tamu.

Resepsi

  • Mengecek kesiapan tempat pelaksanaan resepsi.
  • Mengecek sound system baik bagian MC, terutama bagian hiburan apakah suara musik dapat didengar di seluruh ruangan.
  • Mengecek bangku-bangku untuk para tamu.
  • Mengecek bagian penjaga buku tamu, apakah perlengkapan mereka sudah siap semua (buku tamu, spidol, kotak angpow).
  • Mengecek souvenir, apakah tempat souvenir atau souvenir itu sendiri sudah ada, dll.
7. Seksi Transportasi
  • Bertugas mengecek masing-masing keluarga, apakah kendaraan untuk saudara dan panitia sudah tersedia.
  • Mengetahui jumlah kendaraan yang ada, dan yang stand by sehingga jika pada saat alah satu panitia membutuhkan kendaraan dapat menginformasikan kendaraan mana yang dapat digunakan.
8. Seksi Dokumentasi
  • Memastikan petugas dokumentasi siap di tempat sebelum acara dimulai.
  • Berhubungan dan berkoordinasi langsung dengan vendor liputan dan dokumentasi.
  • Bekerja sama dengan seksi-seksi lainnya.
9. Seksi Keamanan dan Parkir
  • Menjaga keamanan rumah & gedung, parkir kendaraan, ketertiban tamu yang datang, & perlengkapan yang akan dipakai untuk acara pernikahan.
  • Mendukung setiap acara agar berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.
  • Mengusir para pihak yang tidak berkepentingan dan mengganggu jalannya acara.
  • Berhubungan dan berkoordinasi langsung dengan pihak keamanan (satpam) rumah dan pihak keamanan gedung.
  • Berkoordinasi dengan seksi-seksi lain.
10. Seksi tata rias dan busana
  • Bertanggung jawab agar rias pengantin, keluarga, dan panitia dapat terlaksana tepat waktu.
  • Bertanggung jawab atas tersedianya busana bagi pengantin, keluarga, dan panitia.
  • Bertanggung jawab untuk memastikan perias pengantin hadir pada acara pernikahan tepat waktu.
  • Berhubungan dan berkoordinasi langsung terhadap perias.
11. Pembawa Acara/MC
  • Memimpin jalannya acara.
12. Qori (Akad Nikah)
  • Membacakan alquran pada saat akad nikah dan pengajian.
13. Penanggung Jawab Naib
  • Bertanggung jawab untuk memastikan apakah Naib hadir pada saat acara akad nikah tepat waktu (menjemput penghulu nikah).
  • Berhubungan dan berkoordinasi langsung terhadap Naib.
14. Seksi Souvenir, Angpow, dan kado
  • Menyiapkan dan mengecek kesiapan souvenir.
  • Memastikan kotak angpow sudah tersedia pada tempatnya.
  • Bertanggung jawab terhadap keamanan angpow dan kado sampai ke rumah.
  • Bekerja sama dengan para penjaga buku tamu perihal angpow.
15. Penghubung Pihak CPP
  • Berkoordinasi dengan koordinator pihak CP. Putra & CP. Putri
16. Penjaga Buku Tamu
  • Mempersilahkan para tamu untuk mengisi buku tamu.
  • Memastikan bahwa masing-masing tamu hanya mendapat 1 (satu) souvenir, kecuali keluarga.
  • Membantu mengarahkan tamu yang tidak membawa kartu undangan atau kartu souvenir.
  • Tidak memperbolehkan satupun orang untuk membuka angpow-angpow (kecuali seksi Souvenir dan Angpow), apapun alasannya, jika terjadi pemaksaan, harap lapor kepada seksi keamanan.
  • Angpow tidak boleh ditinggalkan sebelum diambil alih oleh seksi Souvenir dan Angpow.
17. Penerima (among) Tamu
  • Masing-masing memastikan diri dan menempati tempat yang sudah ditentukan.
  • Tugas Among Tamu:
  1. Mewakili keluarga untuk menerima tamu.
  2. Mengarahkan tamu untuk berada pada barisan & antrian yang benar.
18. Among Tamu VIP
  • Bertugas untuk menyambut, mengantar tamu VVIP dari pelaminan ke ruang VVIP.

 

 

 

SUSUNAN KEGIATAN ACARA PERNIKAHAN

PERSIAPAN PERLENGKAPAN UMUM

Tempat: kediaman Bapak H. Machsun Tabroni, AZ, SH, M.Hum

Hari Kamis, tanggal 2 Desember 2010

 

No.

Waktu

Uraian

Penanggung Jawab

1.

08.00 WIB – selesai

Pemasangan tenda

Panitia inti

Hari Jumat, tanggal 5 Desember 2010

No.

Waktu

Uraian

Penanggung Jawab

1.

08.00 WIB

Persiapan tempat (meja, kursi, tikar, sound system).

Seksi dekorasi

2.

08.00 WIB

Pemasangan penjor, bleketepe, dan tuwuhan.

Seksi dekorasi

 

ACARA PENGAJIAN

Hari/Tanggal                    : Jumat, tanggal 3 Desember 2010

Waktu                                  : 15.30 WIB sampai selesai

Tempat                                : Kediaman Bapak H. Machsun Tabroni, AZ, SH, M.Hum

Penanggung Jawab         : Panitia Inti

 

No.

Jam

Acara

Petugas

1. 15.30 Pembukaan MC Bpk. H. Abdul Jamil, SH., MH.
2. 15.35 Pembacaan ayat suci alquran Fatahila
3. 15.40 Sambutan wakil Shahibul Hajat Drs. H. Rohidin, M.Ag.
4. 15.50 Pengajian & doa + izin menikah ke orangtua K.H. Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc.
5. 16.50 Penutupan MC Bpk. H. Abdul Jamil, SH., MH.

 

ACARA AKAD NIKAH

Hari/tanggal                      : Sabtu, 4 Desember 2010

Waktu                                  : 16.00 WIB

Tempat                                : Kediaman Bapak H. Machsun Tabroni, AZ, S.H., M.Hum.

Penanggung Jawab         : Bapak H. Abdul Jamil, S.H., M.H.

 

No

Jam

Uraian

Petugas

1.

13.00 Persiapan untuk srah-srahan dan akad nikah. Semua seksi

2.

14.50 Kedatangan CP Putra dan keluarga Semua seksi

3.

15.00 Srah-srahan:

1)      Titra wening

2)      Pasrah

3)      Tampi

4)      Penyerahan pingset

Perias (Salon Diar)

Ibu Hj. Sri Sukamti, S.H.

Bapak Totok Sugiyono, S.H.

Bapak Saroso, S.H.

Ibu Heri Nurini ke Ibu Hj. Sri Sukamti, S.H.

4.

15.30 Akad Nikah

(1)   Pembukaan

(2)   Pembacaan ayat suci alquran

(3)   Pemeriksaan ulang administrasi

(4)   Khotbah Nikah

(5)   Ijab Qabul

 

(6)   Pembacaan doa untuk kedua mempelai

(7)   Pembacaan sighat takhlik

(8)   Penandatangan akad nikah

(9)   Penyerahan mas kawin

 

MC Bapak Sigit

Bpk. H. M. Abdul Khaliq, S.H., M.Hum.

PPA Kec. Umbulharjo

Bapak K.H. Zaini Dahlan, M.A.

Wali Nikah (H. Machsun Tabroni, AZ., S.H., M.Hum.)

Bapak K.H. Zaini Dahlan, M.A

5.

17.00 Sungkeman  

6.

17.10 Pasang kalpika (pasang cincin)  

7.

17.20 Ucapan selamat dan makan-makan (ramah tamah) + foto pengantin dari keluarga.  

8.

17.30 Penutup & Pamitan  

 

 

MANUAL ACARA WALIMATUL ‘URUSY

HARI AHAD, 5 DESEMBER 2010 PUKUL 11.00-13.00

DI GRAHA SARINA VIDI, JL. MAGELANG SLEMAN

No.

Waktu

Acara

Petugas

1.

09.00 WIB Semua panitia makan pagi Bapak H. Abdul Jamil, S,H., M.H.

2.

09.30 WIB Panggih

(1)   Pengantin putra hadir

(2)   Penyerahan pisang sanggan

(3)   Kembar mayang

(4)   Balangan bantal

(5)   Sesuci samparan

(6)   Bubak kawah – rujak degan

(7)   Tampa kaya

(8)   Dhahar walimah

(9)   Besan mertuwi

(10)Pangabekten/sungkeman

MC Bapak Sunardi dan Perias

3.

10.30 WIB Pembukaan MC Bapak Sunardi

4.

10.35 WIB Pembacaan ayat suci alquran Bpk HM. Abdul Kholiq, S.M., M.Hum.

5.

10.40 WIB Sambutan atas nama Shahibul Hajat (atur pambagiyo harjo) Bapak Saroso, SH, M.Hum.

6.

10.50 WIB Doa untuk mempelai Bapak H. Abdul Jamil, S.H., M.H.

7.

11.00 WIB Tamu dipersilahkan memberikan ucapan doa / selamat ke mempelai. MC Bapak Sunardi

8.

13.00 WIB Penutupan walimatul ‘ursy MC Bapak Sunardi

 

Catatan Penting:

No.

Waktu

Acara

Petugas

1. 10.00 WIB Seluruh pendukung acara sudah siap perlengkapan. Catering, MC, pembaca ayat suci alquran, wakil shahibul hajat, pembaca doa, among tamu, penjaga buku tamu, dan keamanan siap.
2. 10.00 WIB 1. Konsumsi sudah tersaji.

2. Penerima tanu dan buku tamu sudah siap.

 

 

 

DAFTAR TAMU VIP

  1. Bapak/Ibu Drs. Barmawi Mukri, M.Ed
  2. Bapak/Ibu Drs. H. Ismail Thalib
  3. Bapak/Ibu Hj. Muryati Marzuki, SH., SU
  4. Ibu Nazarudin
  5. Bapak/Ibu Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec selaku Rektor UII
  6. Bapak/Ibu Dr. Nandang Sutrina, SH. M.Hum, LLM selaku Wakil Rektor I UII
  7. Bapak/Ibu Neni Meidawati, M.Si, Ak selaku Wakil Rektor II UII
  8. Bapak/Ibu Ir. Bachnas, M.Sc selaku Wakil Rektor III UII
  9. Bapak/Ibu Dr. Ir. Luthfi Hasan, MS Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII
  10. Bapak/Ibu Drs. H. Syafaruddin Alwi,  MS selaku Ketua Panitia Pembina Badan Wakaf UII
  11. Bapak/Ibu H.M. Syafi’ie Buchori, SH, CN selaku Ketua Bidang Organisasi UII
  12. Bapak/Ibu H.E. Zainal Abidin, SH, MS, MPA selaku Sekretaris Badan Wakaf UII
  13. Bapak/Ibu Dr. Rusli Muhammad, SH, MH
  14. Bapak/Ibu Dr. Syahwidad Syahrudin Fahmi Marbun, SH, M.Hum
  15. Bapak/Ibu Prof. Dr. Mahfud MD, SH, M.Hum, Ketua Mahkamah Konstitusi RI
  16. Bapak/Ibu Asril Pasaribu, S.H. selaku hakim mahkamah pelayaran
  17. Bapak/Ibu Djoko Purwanto, SH, S.Pd, M.Kn
  18. Bapak/Ibu H. Busro Muqoddas, SH, M.Hum
  19. Bapak/Ibu Prof. H. Zaini Dahlan, MA
  20. Bapak/Ibu Prof. Dr. H. Amir Mu’alim, M.Si
  21. Bapak/Ibu Hamdi, SH, MH
  22. Bapak/Ibu Komari, SH, M.Hum
  23. Bapak/Ibu Prof. Dr. Sudjito, SH, M.Si
  24. Bapak/Ibu Dr. Sutanto, SH, MS
  25. Bapak/Ibu Sigid Riyanto, SH, M.Si
  26. Bapak/Ibu Prof. Drs. Hadri Kusuma, MBa, DBA
  27. Bapak/Ibu Dr. Drs. H. Dadan Muttaqien, SH, M.Hum
  28. Bapak/Ibu Ir. Mochammad Teguh, MSCE, Ph.D
  29. Bapak/Ibu Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc
  30. Bapak/Ibu Soesastrawan, MS
  31. Bapak/Ibu Endang selaku Wakil Pengadilan Tinggi Yogyakarta
  32. Bapak/Ibu Sunaryo selaku asisten sekretaris II Pemda Yogyakarta
  33. Bapak/Ibu KH. Drs. Thoha Abdurrahman, selaku ketua MUI DIY
  34. Bapak/Ibu Drs. Ahmad Kamaludingrat selaku Wakil Ketua MUI DIY

 

Tamu VIP dan yang akan diminta foto:

 

  1. Bapak/Ibu Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec selaku Rektor UII
  2. Dr. Nandang Sutrina, SH. M.Hum, LLM selaku Wakil Rektor I UII
  3. Bapak/Ibu Ir. Bachnas, M.Sc selaku Wakil Rektor III UII
  4. Bapak/Ibu Dr. Ir. Luthfi Hasan, MS Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII
  5. Bapak/Ibu Drs. H. Syafaruddin Alwi,  MS selaku Ketua Panitia Pembina Badan Wakaf UII
  6. Bapak/Ibu H.M. Syafi’ie Buchori, SH, CN selaku Ketua Bidang Organisasi UII
  7. Bapak/Ibu H.E. Zainal Abidin, SH, MS, MPA selaku Sekretaris Badan Wakaf UII
  8. Bapak/Ibu Dr. Rusli Muhammad, SH, MH
  9. Bapak/Ibu Dr. Syahwidad Syahrudin Fahmi Marbun, SH, M.Hum
  10. Bapak/Ibu Prof. Dr. Mahfud MD, SH, M.Hum, Ketua Mahkamah Konstitusi RI
  11. Bapak/Ibu Asril Pasaribu, S.H. selaku hakim mahkamah pelayaran
  12. Bapak/Ibu Djoko Purwanto, SH, S.Pd, M.Kn
  13. Bapak/Ibu H. Busro Muqoddas, SH, M.Hum
  14. Bapak/Ibu Prof. H. Zaini Dahlan, MA
  15. Bapak/Ibu Prof. Dr. H. Amir Mu’alim, M.Si
  16. Bapak/Ibu Hamdi, SH, MH
  17. Bapak/Ibu Komari, SH, M.Hum
  18. Bapak/Ibu Endang selaku Wakil Pengadilan Tinggi Yogyakarta
  19. Bapak/Ibu Komari, SH, M.Hum. selaku Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta
  20. Bapak/Ibu Prof. Dr. Sudjito, SH, M.Si
  21. Bapak/Ibu Dr. Sutanto, SH, MS
  22. Bapak/Ibu Sigid Riyanto, SH, M.Si
  23. Bapak/Ibu Dr. Kumala Hadi, SE.
  24. Bapak/Ibu Ir. Syamsuddin, M.Sc.
  25. Bapak/Ibu Sunaryo selaku asisten sekretaris II Pemda Yogyakarta
  26. Bapak/Ibu KH. Drs. Thoha Abdurrahman, selaku ketua MUI DIY
  27. Bapak/Ibu Drs. Ahmad Kamaludingrat selaku Wakil Ketua MUI DIY

 

KETERANGAN POSISI URUTAN AMONG TAMU

  1. Bapak & Ibu H. Irianto
  2. Bapak & Ibu H. Widodo
  3. Bapak & Ibu H, Darojat
  4. Bapak & Ibu H. Sukirto
  5. Bapak & Ibu Aprilia Supaliyanto, M.S., S.H.
  6. Bapak & Ibu Heddy Soelistyo, S.H.
  7. Bapak & Ibu Daris Purba, S.H.
  8. Bapak & Ibu Triyandi Mulkan, S.H., M.M.
  9. Bapak & Ibu H. Abdul Jamil, S.H., M.H.
  10. Bapak & Ibu Anton Sukamto, S.H., M.Kn.
  11. Bapak & Ibu Drs. Asmai Ishak, M.Bus, Ph.D.
  12. Bapak & Ibu Ir. H. Harsoyo, M.Sc, Ph.D.
  13. Bapak & Ibu Dr. Ir. Ruzardi, M.S.
  14. Bapak & Ibu Totok Sugiono, S.H.
  15. Bapak & Ibu Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D.
  16. Bapak & Ibu H. Masyhud Asyhari, S.H., M.Kn.
  17. Bapak & Ibu Dr. H. Supardi, M.M.

 

DENAH LOKASI WALIMATUL ‘URSY DAN POSISI AMONG TAMU

Amr Ibnul Jamuh radhiallahu ‘anhu


“DENGAN CACAT PINCANGKU INI,AKU BERTEKAD MEREBUT SURGA…·!”
Ia adalah ipar dari Abdullah bin Ami bin Harem, karena menjadi suami dari saudara perempuan Hindun bintj Amar; Ibnul Jamuh
merupakan aalah swrang tokoh penduduk Madinah dan salah seorang pemimpin Bani Salamah….

Ia didahului masuk Islam oleh putranya Mu’adz bin Arnr yang termasuk kelompok 70 peserta bai’at ‘Aqabah. Bersama shahabatnya Mu’adz bin Jabal, Mu’adz bin Amr ini menyebarkan Agama Islam di kalangan penduduk Madinah dengan keberanian luar   biasa  sebagai  layaknya pemuda Mu’min  yang gagah  perwira….

Telah menjadi kebiasaan bagi golongan bangsawan di Madinah, menyediakan di rumah masing~masing duplikat berhala-berhala besar yang terdapat di-tempat-tempat pemujaan umum yang.dikunjungi oleh orang banyak. Maka sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang bangsawan dan pemimpin Amru bin Jamuh juga mendirikan berhala di rumahnya yang dinamakan Manaf.

Putranya, Mu’adz bin Amr bersama temannya Mu’adz bin Jabal telah  bermufakat  akan  menjadikan berhala di  rumah bapaknya itu sebagai barang permainan dan penghinaan. Di waktu malam mereka,menyelinap ke dalam rumah, lain mengambil berhala itu dan membuangya ke dalam Lubang yang biasa digunakan manusia untuk membuang hajatnya.

Pagi harinya Amr tidak melihat Manaf berada di tempatnya yang biasa, maka dicarinyalah berhala itu dan akhirnya ditemukannya di tempat pembuangan hajat. Bukan main marahnya Amr, lain bentaknya: “Keparat siapa yang telah melakukan perbuatan durhaka terhadap tuhan-tuhan kita malam tadi…?”
Kemudian dicuci dan dibersihkannya berhala itu dan dibelinya wangi-wangian.

Malam berikutnya, berdua Mu’adz bin Amr dan Mu’adz bin Jabal memperlakukan berhala itu seperti pada malam sebelumnya. Demikianlah pula pada malam-malam selanjutnya. Dan akhirnya setelah merasa bosan, Amar mengambil pedangnya lalu menaruhnya di leher Manaf, sambil berkata: ”Jika kamu betul-betul dapat  memberikan  kebaikan, berusahalah untuk mempertahankan dirimu … !”

Pagi-pagi keesokan harinya Amr tidak menemukun berhalanya di tempat biasa… tetapi ditemukannya kali ini di tempat pembuangan hajat itu tidak sendirian, berhala itu terikat bersama bangkai seekar aniing dengan tali yang kuat, Dan selagi ia dalam keheranan, kekeeewaan serta amarah, tiba-tiba datangtah ke tempatnya itu beberapa orang hangsawan Madinah yang telah masuk Islam. Sambil menunjuk kepada berhala yang tergeletak tidak berdaya dan terikat pada bangkai anjing itu, mereka mengajak akal budi dan hati nurani Amr bin Jamuh untuk berdialog serta membeberkan kepadanya perihat Tuhan yang sesungguhnya, Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi, yang tidak satupun yang menyamai-Nya. Begitupun tentang Muhammad shallallahu alaihi wasalam  orang yang iujur dan terpercaya, yang muneul di arena kehidupan ini untuk memberi bukan untuk menerima, untuk memberi petunjuk dan bukan untuk menyesatkan. Dan mengenai Agama. Islam yang datang untuk membebaskan manusia dari belenggu segala macam belenggu  dan menghidupkan pada mereka rub Allah serta menerangi dalam hati mereka dengan cahaya-Nya.

Maka dalam beberapa saat, Amr telah menemukan diri dan harapannya … Beberapa saat kemudian ia pergi, dibersihkahnya pakaian dan ·badannya lain memakai minyak wangi dan merapikandiri,kemudian dengankeningtegakdanjiwabersinar ia pergi untuk bai’at kepada Nabi teiakhir, dan menempati kedudukannya di barisan orang-orang- beriman.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa orang-orang seperti Amr ibnul Jamuh, yang merupakan pemimpin dan bangsawan di kalangan suku bangsanya, kenapa mereka sampai mempercayai berhala-berhala itu sedemikian rupa… ? Kenapa akal fikiran mereka tak dapat menghindarkan diri dari kekebalan dan ketololan itu … ? Dan kenapa sekarang ini …setelah mereka menganut Islam dan memberikan pengurbanan … kita menganggap mereka sebagai orang-orang besar…..?

Di masa sekarang ini, pertanyaan seperti itu mudah saja timbul, karena bagi anak kecil sekalipun tak masuk dalam akalnya akan mendirikan di rumahnya barang yang terbuat dari kayu lalu disembahnya …, walaupun masih ada para ilmuwan yang menyembah patung.

Tetapi di zaman yang silam, kecenderungan-kecenderungan manusia terbuka luas untuk menerima perbuatan-perbuatan aneh seperti itu di mana kecerdasan dan daya fikir mereka tiada berdaya menghadapi arus tradisi kuno tersebut ….

Sebagai contoh dapat kita kemukakan di sini, Athena. Yakni Athena di masa Perikles, Pythagoras dan Socrates! Athena yang telah mencapai tingkat berfikir yang menakjubkan, tetapi seluruh penduduknya, baik para filosof, tokoh-tokoh  pemerintahan sampai kepada rakyat biasa, mempercayai  patung-patung yang dipahat, dan memujanya sampai taraf yang amat hina dan memalukan! Sebabnya ialah karena rasa keagamaan di masa-masa yang telah jauh berselang itu tidak mencapai garis yang sejajar dengan ketinggian alam fikiran mereka….

Amr ibnul Jamuh telah menyerahkan hati dan hidupnya kepada Allah Rabbul-Alamin. Dan walaupun dari semula ia telah  berbai’at  pemurah dan dermawan,tetapi Islam telah melipatgandakan kedermawanannya ini, hingga seluruh harta kakayaannya diserahkannya untuk Agama dan kawan-kawan seperjuangannya.

Pernah Rasulullab shallallahu alaihi wasalam menanyakan kepada segolongan Bani Salamah yaitu suku Amr ibnul Jamuh, katanya: “Siapakah yang menjadi pemimpin kalian, hai Bani Salamah?” Ujar mereka: “AlJaddu bin Qeis, hanya sayang ia kikir …. “. Maka sabda Rasulullah pula: “Apa lagi penyakit yang lebih parah dari kikir!

Kalau begitu pemimpin kalian ialah si Putih Keriting, Amr ibnul Jamuh…!”
Demikianlah kesaksian dari Rasululiah shallallahu alaihi wasalam  ini merupakan penghormatan besar bagi Amr….. ! Dan mengenai ini seorang penyair Anshar pernah berpantun:

“Amr ibnul Jamuh membiarkan kedermawanannya merajalela, dan  memanng  wajar,  bila  ia dibiarkan  berkuasa,  jika datang permintaan, dilepasnya kendali hartanya, silakan ambil, ujarnya, karena esok ia akan kembali ,berlipatganda!”

Dan sebagaimana ia dermawan membaktikan hartanya di jalan Allah, maka Amr ibnul Jamuh tak ingin sifat pemurahnya akan kurang dalam menyerahkan jiwa raganya… ! Tetapi betapa caranya..? Kakinya yang pincang menjadi penghadang badanya untuk ikut dalam peperangan. Ia mempunyai empat orang putra, semuanya beragama islam dan semuanya satria bagaikan singa, dan ikut bersama Nabi shallallahu alaihi wasalam  dalam setiap peperangan serta tabah dalam menunaikan tugas perjuangan ….

Amr telah berketetapan hati dan telah menyiapkan peralatannya untuk turut dalam perang Badar, tetapi putra-putranya memohon kepada Nabi agar ia mengurungkan maksudnya dengan kesadaran sendiri, atau bila terpaksa dengan larangan dari Nabi.

Nabi pun menyampaikan kepada Amr bahwa Islam membebaskan dirinya dari kewajiban perang, dengan alasan ketidak mampuan disebabkan cacad kakinya yang berat itu. Tetapi ia tetap mendesak dan minta diidzinkan, hingga Rasulullah terpaksa mengeluarkan perintah agar ia tetap tinggal di Madinah.

Sekarang datanglah Masanya perang Uhud. Amr lalu pergi menemui Nabi saw. memohon kepadanya agar diidzinkan turut, katanya: “Ya Rasulallah, putra-putraku bermaksud hendak menghalangiku pergi bertempur bersama anda. Demi Allab, aku amat berharap kiranya dengan kepincanganku ini aku dapat merebut surga… !’·
Karenapermintaannya yang amat sangat, Nabi saw memberinya idzin Untuk turut. Maka diambilnya alat-alat senjatanya, dan dengan hati yang diliputi oleh rasa puas dan gembira, ia berjalan berjingkat-jingkat. Dan dengan suara beriba-iba ia memohon kepada Allah: “Ya Allah, berilah aku kesempatan untuk menemui syahid, dan janganlah aku; dikembalikan kepada keluargaku…..!”

Dan kedua pasukan pun bertemulah dihari uhud itu….. Amr ibnul Jamuh bersama keempat putranya maju ke depan menebaskan pedangnya kepada tentara penyeru kesesatan dan pasukan syirik…..

Di tengah-tengah pertarungan yang hiruk pikuk itu Amr melompat dan bersijingkat, dan sekali lompat pedangnya menyambar satu kepala dari kepala-kepala orangmusyrik. Ia terus melepaskan pukulan-pukulan pedangnya ke kiri ke kanan dengan tangan kanannya, sambil menengok ke sekelilingnya, seolah-olah merrgharapkan kedatangan Malaikat dengan secepatnya yang akan menemani dan meng awalnya masuk suga.

Memang, ia telah memohon kepada Tuhannya agar diberi syahid dan ia yakin bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala, pastilah akan mengabulkannya. Dan ia rindu, amat rindu sekali akan berjingkat dengan kakinya yang pincang itu dalam surga, agar ahli surga itu sama mengetahui bahwa Muhammad Rasulullah saw  itu tahu bagaimana caranya memilih shahabat dan bagaimana pula mendidik dan menempa manusia….

Dan apa yang ditunggu-tunggunya itu pun tibalah, suatu pukulan pedang yang berkelebat …, memaklumkan datangnya saat keberangkatan…..,yakni keberangkatan seorang syahid yang mulia, menuju surga jannatul khuldi, surga Firdausi yang abadi… !

Dan tatkala Kaum Muslimin memakamkan-para syuhada mereka, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam  mengeluarkan perintah yang telah kita dengar dulu, yaitu: –

“Perhatikan,  tanamkanlah jasad Abdullah  bin Amr bin Haram dan Amr ibnul Jamuh di makam yang satu, karena selagi hidup mereka adalah dua orang shahabat yang setia dan bersayang-sayangan .. _ !”

Kedua shahabat yang bersayang-sayangan dan telah menemui syahid itu dikuburkan dalam sebuah makam, yakni dalam pangkuan tanah yang menyambut jasad mereka yang suci setelah menyaksikan kepahlawanan mereka yang luar biasa.

Dan setelah beralu mesa selama 46 tahun di pemakaman dan penyatuan mereka, datanglah banjir besar yang melanda dan menggenangi tanah pekuburan disebabkan digalinya sebuah mata air yang dialirkan Muswiyah melalui tempat itu. Kaum Muslimin pun segera memindahkan kerangka para syuhada.

Kiranya mereka sebagai dilukiskan oleh orang-orang yang ikut memindahkan mereka: “Jasad mereka menjadi lembut, dan ujung-ujung anggota tuhuh mereka jadi melengkung … !”

Ketika itu Jabir bin Abdullah masih hidup. Maka bersama keluarganya ia pergi memindahkan kerangka bapaknya Abdullah bin Amr bin Haram serta kerangka bapak kecilnya Amr ibnul Jamuh …. Kiranya mereka dapati kedua mereka dalam kubur seolah-olah sedang tidur nyenyak .. .:. Tak sedikit pun tubuh mereka dimakan tanah, dan dari kedua bibir masing-masing belum hilang senyuman manis alamat ridha dan bangga yang telah terlukis semenjak mereka dipanggil untuk menemui Allah dulu….

Apakah anda sekalian merasa heran … ? Tidak, jangan tuan-tuan merasa heran … ! Karena jiwa-jiwa besar yang suci lagi bertaqwa, yang mampu mengendalikan arah tujuan hidupnya, membuat tubuh-tubuh kasar yang menjadi tempat kediamannya, memiliki semaeam ketahanan yang dapat menangkis sebab-sebab  kelapukan  dan  mengatasi  beneana-bencana tanah…….

Sekolah Ahlus Sunnah


SMP Non Musik
Al I’tisham
SMK, SMP
A. PROGRAM PENDIDIKAN
1. MTS (Madrasah Tsanawiyah)PUTRA / PUTRI (Terpisah) Status Terakreditasi B, BAP S/M No.22/01/BAP/TU/XI Tgl. 22 Oktober 2008
Daya tampung Pa:40 Pi:40, masa belajar 3 th, ditambah 1 tahun pendalaman materi untuk putri.Target pendidikan : Mengetahui agama Islam dengan benar sesuai dengan pemahaman salaf as-sholih, beraqidah dan beramal secara benar, berakhlaq karimah, hafal 6 juz bagi putra dan 10 juz bagi putri, hafal hadits-hadits, mengetahui ilmu-ilmu syar’i secara baik dan menguasai dasar-dasar bahasa arab, serta mengenal ilmu-ilmu umum pendukung.
2. SMK Jur.THP Bidang Keahlian Pengolahan Hasil Pertanian Pangan PLUS I’DAD SHOLIHAT (Khusus Putri) Ijin Kemandirian : Dinas Pendidikan Kab.GK 2009
Daya tampung : Pi:40 masa belajar 3 th ditambah 1 th pendalaman materi. Target pendidikan : Mengetahui agama Islam dengan benar sesuai dengan pemahaman salaf as-sholih, beraqidah dan beramal secara benar, berakhlaq karimah, hafal 10 juz, hafal hadits-hadits, mengetahui ilmu-ilmu syar’i secara baik dan menguasai dasar-dasar bahasa arab, serta mengenal ilmu-ilmu umum pendukung, menguasai ketrampilan pengolahan hasil pertanian pangan seperti pembuatan aneka macam kue dan roti,manisan,susu kedelai dll, pengemasan hingga penjualan.
B. FASILITAS PENDIDIKAN
Sarana pendidikan Ma’had, MTs, SMK terpisah baik  putra/putri, Masjid, Asrama, Ruang kelas representatif, Ruang Praktek untuk SMK THP, Koperasi, Lab. Komputer, dll.
C. TENAGA PENGAJAR
Pengajar dari alumni pondok pesantren bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang terpercaya & Perguruan tinggi terkemuka yang memiliki komitmen terhadap pendidikan Islam.
D. EKSTRAKULIKULER
Sepakbola, Beladiri, Menjahit, Tataboga
E. SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN
SYARAT KHUSUS Calon santri MTs :
Putra / Putri
Tamatan SD/MI/SU
Calon Santri SMK PHP :
Putri
Tamatan SMP/MTs/SW
PERSYARATAN UMUM
Diantar orang tua / wali santri.
Mengisi Formulir pendaftaran.
Mengisi Pernyataan Izin orangtua / wali.
Mengisi Blangko kesanggupan orangtua/wali.
Menyerahkan ijazah asli & SKHUN asli
FC Ijazah = 5 lembar dilegalisir
FC SKHUN = 5 lembar dilegalisir
FC Akte kelahiran = 2 lembar
FC KK dan KTP orang tua= 1 lembar
Surat keterangan /Kartu miskin (yg menghendaki keringanan biaya)
Pas Photo terbaru 2 x 3 = 4 Lbr, 3 x 4 = 4 lbr (putrid wajib berjilbab)
Biaya pendaftaran Rp.50.000,-
F. BIAYA –BIAYA
Masa orientasi siswa baru (MOS)   : Rp. 50.000
Pembelian Kitab & Buku pelajaran  : Rp.200.000
Biaya Pengembangan                      : Rp.200.000
Uang Sarana prasarana                   : Rp.150.000
Uang pangkal koperasi                    : Rp.  50.000
Syahriah bulan I /Juli                       : Rp. 100.000
Jumlah                       : Rp. 750.000
Dibayarkan setelah diterima menjadi santri Ma’had Al-I’tisham
G. ALAMAT
Gg.Wijayakusuma 140 Kepek I kepek Wonosari Gunungkidul Kode Pos 55813
Telp (0274) 7486796
Pondok Putri Al I’tishom: Dusun.Banaran, Playen, Gunungkidul
PP.AL-I’TISHAM PUTRI: Dari terminal Giwangan Yogya naik bus Jur.Wonosari turun di Pasa Hewan Siyono à naik Kobutri Jur.Playen turun di perempatan Banaran kemudian jalan kaki kebarat 300 m (lihat papan nama) pertigaan kekiri/selatan.
PP.AL-I’TISHAM PUTRA: Dari terminal Giwangan Yogya naik bus Jur.Wonosari turun di Pasar Hewan Siyono naik Kobutri ke Jur.Wonosari turun di KPN Tunas Harapan jalan keselatan 200 m (lihat  papan nama)
Contact Person :
Ustadz Said Syamsul Huda : 085228320016
Ustadz Mustofa : 085292607055
Ustadz Gunarto : 081804380943
http://pontrenalitisham.wordpress.com
Tagged with: Yogyakarta
Islamic Centre Bin Baz (ICBB)
LEMBAGA BAHASA ARAB, PONDOK PESANTREN, SD, SMP, SMU, TK
Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz atau lebih akrab disebut ICBB adalah salah satu pesantren yang menyelenggarakan pendidikan diniyah islamiyah dan pendidikan umum secara terpadu. Diharapkan para peserta didik (santri) yang menimba ilmu di pesantren ini mempunyai bekal yang cukup baik duniawi maupun ukhrawi, mengingat mereka adalah tunas-tunas penerus generasi Islam yang mesti lurus akidahnya, berakhlak mulia, dan senantiasa meneladani jejak Rasulullah dan para As-Salaf Ash-Shalih.
Pelajaran diniyah yang diajarkan meliputi pelajaran Tahfizh al-Qur’an, Akidah, Ibadah, Akhlak, Fikih, Hadits, Tarikh Islam, Bahasa Arab, dll. Kurikulum pelajaran diniyah yang dipakai adalah gabungan kurikulum DEPAG, Timur Tengah dan pondok pesantren. Adapun pelajaran umum meliputi semua pelajaran yang diujikan secara nasional.
Santri setingkat SD dan SLTP mengikuti PROGRAM WAJAR DIKDAS 9 TAHUN yang dikelola oleh Departemen Agama bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional, dengan istilah Salafiyah Ula (SD) dan Salafiyah Wustha (SLTP). Sedangkan jenjang setingkat SMU menginduk kepada Departemen Agama sebagai Madrasah Aliyah dengan jurusan Agama, IPS dan IPA.
Lulusan Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz pada setiap jenjangnya mendapatkan 2 ijazah, yaitu ijazah dari Pondok Pesantren dan dari Pemerintah. Saat ini Ijazah Pondok Pesantren jenjang Madrasah Aliyah sedang dalam proses pengajuan mu’adalah (akreditasi) ke Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, dengan harapan agar kelak para lulusan kita mudah untuk masuk ke universitas tersebut.
VISI DAN MISI
Visi
Menjadi lembaga pendidikan bertaraf internasional yang bermanhaj salaf dalam berakidah, bermuamalah, dan berakhlak.
Menyiapkan generasi muslim yang mampu memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan Islam.
Mendidik generasi yang mampu menghadapi tantangan global dan mampu memberikan kontribusi penyelesaian masalah umat dengan dilandasi akhlak mulia.
Mendidik generasi yang hafal al-Qur’an yang memahami pokok-pokok agama dan beradab kepada Allah, Rasul-Nya, orang tua, sesama manusia dan makhluk secara umum, serta mampu berbahasa Arab baik tulisan, bacaan, maupun percakapan.
Menjadi salah satu pusat pengkajian keislaman.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan resmi dengan kurikulum diniyah dari Timur Tengah dan kurikulum umum nasional yang mendapatkan 2 ijazah yang diakui baik oleh Pemerintah maupun lembaga pendidikan di Timur Tengah.
Menciptakan suasana dan lingkungan yang berbahasa Arab dan islami di lingkungan Islamic Centre Bin Baz.
Menyelenggarakan ceramah-ceramah di masyarakat, masjid, kampus, melalui media elektronik dan membuat tulisan-tulisan di buku-buku, majalah, atau buletin serta melayani konsultasi masalah-masalah yang berkaitan dengan agama.
Menyelenggarakan kajian-kajian keislaman dalam upaya memberikan kontribusi dalam menyelesaikan masalah umat.
JENJANG PENDIDIKAN
RAUDHATUL ATHFAL (setingkat TK)
SALAFIYAH ULA (setingkat SD)
SALAFIYAH WUSTHA (setingkat SLTP)
I’DAD LUGHOWI/TAKHOSUS (Program penyiapan Bahasa Arab bagi para calon santri Madrasah Aliyah yang berasal dari luar Islamic Centre Bin Baz)
MADRASAH ALIYAH (setingkat SMA)
STANDAR KELULUSAN
Jika seluruh jenjang pendidikan dan kegiatan pesantren diikuti secara keseluruhan, maka lulusan ICBB memiliki Standar Kelulusan sebagai berikut.
Hafal Al-Qur’an 30 Juz.
Memiliki pemahaman aqidah dan manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah.
Memahami kaidah-kaidah ilmu syar’i yang benar.
Memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur.
Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Arab.
Menguasai dasar-dasar Teknologi Informatika.
Memiliki kesiapan dan kemandirian dalam berkarya.
PENGAJAR
Para hafizh/hafizhah, alumni Perguruan Tinggi di Saudi Arabia, Mesir, dan Pakistan, LIPIA, Universitas-universitas ternama di Indonesia, alumni Pondok Pesantren Salaf, dan lain-lain.
SARANA
Fisik: asrama putra-putri dilengkapi dipan, kasur dan lemari (kamar mandi putri di dalam asrama), ruang kelas representatif, kamar mandi, minimarket dan kantin.
Pendidikan: perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa.
Olahraga dan rekreasi: lapangan olahraga (basket, tenis meja, sepak takraw, bulu tangkis), kolam renang (putra), dan kolam pemancingan.
Gizi dan kesehatan: makan 3 kali sehari dan perawatan di rumah sakit sendiri.
Penunjang: SMS Centre untuk mengakses informasi nilai, SPP, kesehatan, absensi santri dll.
PROGRAM PENUNJANG
Ekstra Kurikuler: Tahsin Al-Qur’an, Kursus Komputer (wajib bagi Santri Madrasah Aliyah), Home Industri, Ketrampilan Tata Boga, Menjahit, dll
Refreshing: Renang, Memancing, Rihlah.
ALAMAT
Jl. Wonosari KM 10, Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY
Telp. 0274-4353272 Faks. 0274-4353411
Website: http://icbb.atturots.or.id/

SMU Non Musik
Al Irsyad Tengaran
LEMBAGA BAHASA ARAB, SD, SMP, SMU
Pesantren Islam Al-Irsyad adalah salah satu wadah pendidikan Islam yang menggabunggkan ilmu-ilmu umum dalam rangka mencetak generasi islam yang kokoh dan berkualitas serta tanggap terhadap perubahan jaman.
Kondisi perubahan jaman yang begitu cepat dan cenderung mengarah pada perkara yang negatif dari sisi akhlak dan aspek diniyyah (keagamaan) secara umum membawa konsekuensi bagi umat Islam untuk dapat melahirkan generasi robbani yang mampu membimbing dan mengajak masyarakat untuk lebih mengenal Allah, Nabi-Nya, serta keindahan agama Islam yang lurus.
Program Belajar
SDITQ (Sekolah Dasar Islam Tahfidzul Qur’an)/Setingkat SD
Wadah pendidikan dalam jenjang ini berusaha untuk dapat mencetak para lulusan yang hafal Al-Qur’an.
Lususan jenjang ini memiliki Ijazah Nasional dan Pesantren.
MTW (Mutawasithoh)/Setingkat SMP
Wadah pendidikan dalam jenjang ini berusaha untuk dapat mencetak para lulusan yang mempunyai kemampuan bahasa arab yang optimal serta pengetahuan keislaman maupun pengetahuan umum yang memadai.
Lulusan jenjang ini memiliki Ijazah Nasional dan Pesantren.
IM (I’dad Muallimin)/Setingkat SMA
Wadah pendidikan dalam jenjang ini berusaha untuk dapat mencetak para lulusan yang menguasai ilmu-ilmu keislaman secara mendalam dibarengi dengan pengetahuan umum serta bidang-bidang ketrampilan yang memadai.
Lulusan jenjang ini memiliki Ijazah Nasional dan Pesantren yang telah mendapat akreditasi mu’adalah (persamaan) dari Kerajaan Saudi Arabia.
IL (I’dad Lughowi)
Wadah pendidikan dalam jenjang ini diperuntukkan bagi para lulusan SMP atau yang setara selain jenjang MTW Al-Irsyad dengan fokus penguasaan bahasa arab untuk dapat masuk jenjang I’dad Muallimin Pesantren Islam Al-Irsyad.
Pendidikan dalam jenjang ini dilaksanakan selama 1 tahun dan mendapatkan Ijazah Pesantren.
Staf Pengajar
Saat ini staf dan tenaga pengajar Pesantren Islam Al-Irsyad terdiri dari 2 orang mufadSaudi (tenaga pengajar dari Kerajaan Saudi Arabia untuk membantu kegiatan belajar mengajar); alumni timur tengah baik dari Madinah, Mesir, Sudan; alumni LIPIA Jakarta; alumni ma’had tahfidz; alumni Pesantren Islam Al-Irsyad; alumni PT dalam negeri seperti UGM, UNDIP, UNS, UNNES, UMS dan lain-lain.
Kelanjutan Studi
Setelah mendapatkan akreditasi persamaan (muadalah) dari Universitas Islam madinah KSA, lulusan Pesantren Islam Al-Irsyad mempunyai peluang kuat untuk diterima di Universitas Islam Madinah. Pada umumnya lulusan Pesantren Islam Al-Irsyad melanjutkan studinya ke Madinah, Mesir, Sudan, LIPIA serta berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Lulusan Pesantren Islam Al-Irsyad juga dapat langsung terjun untuk berdakwah di tengah-tengah masyarakat dengan bekal ilmu yang telah diperolehnya.
Fasilitas
Gedung sekolah terpadu dua lantai
2 buah Gedung asrama representatif tiga lantai dan dua lantai
Laboratorium komputer (SDITQ, MTs, MA)
Masjid dengan kapasitas 1200 jama’ah
Maktabah
Lapangan olah raga (futsal, basket, voli, bulu tangkis, sepak takraw, dll)
Ruang pelayanan kesehatan
Sumber air artesis
Loundry
Ruang makan santri
Koperasi
Wartel
Kantin
Mini market
Lokasi
Jalan Raya Solo – Semarang Km. 45, Ds. Butuh, Kec. Tengaran, Kab. Semarang
Telp. (0298) 321658, Faks. (0298) 312456
PO BOX 134 Salatiga 50700 Indonesia
E-mail : info@pesantrenAlirsyad.org
Website: http://www.pesantrenalirsyad.org/
Tagged with: Semarang • Tengaran

 

 

Asma` Binti Yazid Bin Sakan


Beliau adalah Asma` binti Yazid bin Sakan bin Rafi` bin Imri`il Qais bin Abdul Asyhal bin Haris al-Anshariyysh, al-Ausiyyah al-Asyhaliyah.

Beliau adalah seorang ahli hadis yang mulia, seorang mujahidah yang agung, memiliki kecerdasan, dien yang bagus dan ahli argumen, sehingga beliau menjuliki sebagai “juru bicara wanita”.

Diantara keistimewaan yang dimiliki oleh Asma` adalah kepekaan inderanya dan kejelian perasaannya serta kehalusan hatinya. Selebihnya dalam segala sifat sebagaimana yang dimiliki oleh wanita-wanita Islam yang lain yang telah lulus dari madrasah nubuwwah yakni tidak terlalu lunak (manja) dalam berbicara, tidak merasa hina, tidak mau dianiaya dan dihina, bahkan beliau adalah seorang wanita yang pemberani, tegar dan mujahidah. Beliau menjadi contoh yang baik dalam banyak medan peperangan.

Asma` mendatangi Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam pada tahun pertama hijrah dan beliau belum berbai`at kepadanya dengan bai`at Islam. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam membai`at para wanita dengan ayat  yang tersebut dalam surat al-Mumtahanah. Yaitu firman Allah :

“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akn membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q,.s. al-Mumtahanah:12).

Bai`at dari Asma` binti Yazid adalah untuk jujur dan ikhlas, sebagaimana

yang disebutkan riwayatnya dalam kitab-kitab sirah bahwa Asma` mengenakan dua gelang emas yang besar, maka Nabi SAW bersabda :

“Tanggalkanlah kedua gelangmu wahai Asma`, tidakkah kamu takut jika Allah mengenakan gelang kepadamu dengan gelang dari api neraka?”

Maka segerahlah beliau tanpa ragu-ragu dan tanpa komentar untuk mengikuti perintah Rasululah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, maka beliau melepaskannya dan meletakkannya di depan Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam.

Setelah itu Asma` aktif untuk mendengar hadist Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang mulia dan beliau bertanya tentang persoalan-persoalan yang menjadikan ia faham dalam urusan dien. Beliau pulalah yang bertanya kepada Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam tentang tata cara thaharah bagi wanita yang selesai haidh. Beliau memiliki kepribadian yang kuat dan tidak malu menanyakan sesuatu yang haq. Oleh karena itulah Ibnu Abdil Barr berkata: “Beliau adalah seorang wanita yang cerdas dan bagus diennya”.

Beliau dipercaya oleh kaum muslimah sebagai wakil mereka untuk berbicara dengan Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam tentang persoalan –persoalan yang mereka hadapi. Pada suatu ketika Asma` mendatangi Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam dan bertanya : “Wahai Rasulullah , sesungguhnya saya adalah utusan bagi seluruh wanita muslmah di belakangku, seluruhnya mengatakan sebagaimana yang aku katakan dan seluruhnya berpendapat sesuai dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah Ta`ala mengutusmu bagi seluruh laki-laki dan wanita, kemudian kami beriman kepadamu dan membai`atmu. Adapun kami para wanita terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum lelaki, dan kami adalah tempat melampiaskan syahwat mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, akan tetapi kaum lelaki mendapat keutamaan melebihi kami dengan shalat jum`at, mengantar jenazah dan berjihad. Apabila mereka keluar untuk berjihad kamilah yang menjaga harta mereka, yang mendidik anak-anak mereka, maka apakah kami juga mendapat pahala sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka?

Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam menoleh kepada para sahabat dan bersabda : “Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang wanita tentang dien yang lebih baik dari apa yang dia tanyakan?”.

Para sahabat menjawab, “Benar, kami belum pernah mendengarnya ya Rasulullah!”

Kemudian Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Kembalilah wahai Asma` dan beritahukanlah kepada para wanita yang berada di belakangmu bahwa perlakuan baik salah seorang diantara mereka kepada suaminya, dan meminta keridhaan suaminya, mengikuti (patuh terhadap) apa yang ia disetujuinya, itu semua setimpal dengan seluruh amal yang kamu sebutkan yang dikerjakan oleh kaum lelaki”.

Maka kembalilah Asma` sambil bertahlil dan bertakbir merasa gembira dengan apa disabdakan Rasuslullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam.

Dalam dada Asma` terbetik keinginan yang kuat untuk ikut andil dalam berjihad, hanya saja kondisi  ketika itu tidak memungkinkan untuk merealisasikannya. Akan tetapi setelah tahun 13 Hijriyah setelah wafatnya Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam hingga perang Yarmuk beliau menyertainya dengan gagah berani.

Pada perang Yarmuk ini, para wanita muslimah banyak yang ikut andil dengan bagian yang banyak untuk berjihad sebagaimana yang disebutkan oleh al-Hafizh Ibnu Katsir dalam al-Bidâyah wa an-Nihâyah, beliau membicarakan tentang perjuangan mujahidin mukminin. Beliau berkata: “Mereka berperang dengan perang besar-besaran hingga para wanita turut berperang di belakang mereka dengan gagah berani”.

Dalam bagian lain beliau berkata: “Para wanita menghadang mujahidin yang lari dari berkecamuknya perang dan memukul mereka dengan kayu  dan melempari mereka dengan batu. Adapun Khaulah binti Tsa`labah berkata:

Wahai kalian yang lari dari wanita yang bertakwa

Tidak akan kalian lihat tawanan

Tidak pula perlindungan

Tidak juga keridhaan

Beliau juga berkata dalam bagian lain: “Pada hari itu kaum muslimah berperang dan berhasil membunuh banyak tentara Romawi, akan tetapi mereka memukul kaum muslimin yang lari dari kancah peperangan hingga mereka kembali untuk berperang”.

Dalam perang yang besar ini, Asma binti Yazid menyertai kaum muslumin bersama wanita mukminat yang lain berada di belakang para Mujahidin mencurahkan segala kemampuan dengan membantu mempersiapkan senjata, memberikan minum bagi para mujahidin dan mengobati yang terluka diantara mereka serta memompa semangat juang kaum muslimin.

Akan tetapi manakala berkecamuknya perang, manakala suasana panas membara dan mata menjadi merah, ketika itu Asma` lupa bahwa dirinya adalah seorang wanita. Beliau hanya ingat bahwa dirinya adalah muslimah, mukminah dan mampu berjihad dengan mencurahkan dengan segenap kemampuan dan kesungguhannya. Hanya beliau tidak mendapatkan apa-apa yang di depannya melainkan sebatang tiang kemah, maka beliau membawanya dan berbaur dengan barisan kaum muslimin. Beliau memukul musuh-musuh Allah ke kanan ke kiri hingga dapat membunuh sembilan orang tentara Romawi, sebagaimana yang dikisahkan oleh Imam Ibnu Hajar tentang beliau: “Dialah Asma` binti  Yazid bin Sakan yang menyertai perang Yarmuk, ketika itu beliau membunuh sembilan tentara Romawi dengan tiang kemah, kemudian beliau masih hidup selama beberapa tahun setelah peperangan tersebut.

Asma` keluar dari peperangan dengan membawa luka di punggungnya dan Allah menghendaki beliau masih hidup setelah itu selama 17 tahun karena beliau wafat pada akhir tahun 30 Hijriyah setelah menyuguhkan kebaikan kepada umat.

Semoga Allah merahmati Asma` binti Yazid bin Sakan dan memuliakan dengan hadis yang telah beliau riwayatkan bagi kita, dan dengan pengorbanan yang telah beliau usahakn, dan telah beramal dengan sesuatu yang dapat dijadikan pelajaran bagi yang lain dalam mencurahkan segala kemampuan dan susah demi memperjuangkan al-Haq dan mengibarkan bendera hingga dien ini hanya bagi Allah.

(Diambil dari buku Mengenal Shahabiah Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam dengan sedikit perubahan, penerbit Pustaka AT-TIBYAN, Hal. 172-176)

Amr Ibnul Jamuh radhiallahu ‘anhu


“DENGAN CACAT PINCANGKU INI,AKU BERTEKAD MEREBUT SURGA…·!”
Ia adalah ipar dari Abdullah bin Ami bin Harem, karena menjadi suami dari saudara perempuan Hindun bintj Amar; Ibnul Jamuh merupakan aalah swrang tokoh penduduk Madinah dan salah seorang pemimpin Bani Salamah….

Ia didahului masuk Islam oleh putranya Mu’adz bin Arnr yang termasuk kelompok 70 peserta bai’at ‘Aqabah. Bersama shahabatnya Mu’adz bin Jabal, Mu’adz bin Amr ini menyebarkan Agama Islam di kalangan penduduk Madinah dengan keberanian luar   biasa  sebagai  layaknya pemuda Mu’min  yang gagah  perwira….

Telah menjadi kebiasaan bagi golongan bangsawan di Madinah, menyediakan di rumah masing~masing duplikat berhala-berhala besar yang terdapat di-tempat-tempat pemujaan umum yang.dikunjungi oleh orang banyak. Maka sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang bangsawan dan pemimpin Amru bin Jamuh juga mendirikan berhala di rumahnya yang dinamakan Manaf.

Putranya, Mu’adz bin Amr bersama temannya Mu’adz bin Jabal telah  bermufakat  akan  menjadikan berhala di  rumah bapaknya itu sebagai barang permainan dan penghinaan. Di waktu malam mereka,menyelinap ke dalam rumah, lain mengambil berhala itu dan membuangya ke dalam Lubang yang biasa digunakan manusia untuk membuang hajatnya.

Pagi harinya Amr tidak melihat Manaf berada di tempatnya yang biasa, maka dicarinyalah berhala itu dan akhirnya ditemukannya di tempat pembuangan hajat. Bukan main marahnya Amr, lain bentaknya: “Keparat siapa yang telah melakukan perbuatan durhaka terhadap tuhan-tuhan kita malam tadi…?”
Kemudian dicuci dan dibersihkannya berhala itu dan dibelinya wangi-wangian.

Malam berikutnya, berdua Mu’adz bin Amr dan Mu’adz bin Jabal memperlakukan berhala itu seperti pada malam sebelumnya. Demikianlah pula pada malam-malam selanjutnya. Dan akhirnya setelah merasa bosan, Amar mengambil pedangnya lalu menaruhnya di leher Manaf, sambil berkata: ”Jika kamu betul-betul dapat  memberikan  kebaikan, berusahalah untuk mempertahankan dirimu … !”

Pagi-pagi keesokan harinya Amr tidak menemukun berhalanya di tempat biasa… tetapi ditemukannya kali ini di tempat pembuangan hajat itu tidak sendirian, berhala itu terikat bersama bangkai seekar aniing dengan tali yang kuat, Dan selagi ia dalam keheranan, kekeeewaan serta amarah, tiba-tiba datangtah ke tempatnya itu beberapa orang hangsawan Madinah yang telah masuk Islam. Sambil menunjuk kepada berhala yang tergeletak tidak berdaya dan terikat pada bangkai anjing itu, mereka mengajak akal budi dan hati nurani Amr bin Jamuh untuk berdialog serta membeberkan kepadanya perihat Tuhan yang sesungguhnya, Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi, yang tidak satupun yang menyamai-Nya. Begitupun tentang Muhammad shallallahu alaihi wasalam  orang yang iujur dan terpercaya, yang muneul di arena kehidupan ini untuk memberi bukan untuk menerima, untuk memberi petunjuk dan bukan untuk menyesatkan. Dan mengenai Agama. Islam yang datang untuk membebaskan manusia dari belenggu segala macam belenggu  dan menghidupkan pada mereka rub Allah serta menerangi dalam hati mereka dengan cahaya-Nya.

Maka dalam beberapa saat, Amr telah menemukan diri dan harapannya … Beberapa saat kemudian ia pergi, dibersihkahnya pakaian dan ·badannya lain memakai minyak wangi dan merapikan diri, kemudian dengan kening tegak dan jiwa bersinar ia pergi untuk bai’at kepada Nabi teiakhir, dan menempati kedudukannya di barisan orang-orang- beriman.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa orang-orang seperti Amr ibnul Jamuh, yang merupakan pemimpin dan bangsawan di kalangan suku bangsanya, kenapa mereka sampai mempercayai berhala-berhala itu sedemikian rupa… ? Kenapa akal fikiran mereka tak dapat menghindarkan diri dari kekebalan dan ketololan itu … ? Dan kenapa sekarang ini …setelah mereka menganut Islam dan memberikan pengurbanan … kita menganggap mereka sebagai orang-orang besar…..?

Di masa sekarang ini, pertanyaan seperti itu mudah saja timbul, karena bagi anak kecil sekalipun tak masuk dalam akalnya akan mendirikan di rumahnya barang yang terbuat dari kayu lalu disembahnya …, walaupun masih ada para ilmuwan yang menyembah patung.

Tetapi di zaman yang silam, kecenderungan-kecenderungan manusia terbuka luas untuk menerima perbuatan-perbuatan aneh seperti itu di mana kecerdasan dan daya fikir mereka tiada berdaya menghadapi arus tradisi kuno tersebut ….

Sebagai contoh dapat kita kemukakan di sini, Athena. Yakni Athena di masa Perikles, Pythagoras dan Socrates! Athena yang telah mencapai tingkat berfikir yang menakjubkan, tetapi seluruh penduduknya, baik para filosof, tokoh-tokoh  pemerintahan sampai kepada rakyat biasa, mempercayai  patung-patung yang dipahat, dan memujanya sampai taraf yang amat hina dan memalukan! Sebabnya ialah karena rasa keagamaan di masa-masa yang telah jauh berselang itu tidak mencapai garis yang sejajar dengan ketinggian alam fikiran mereka….

Amr ibnul Jamuh telah menyerahkan hati dan hidupnya kepada Allah Rabbul-Alamin. Dan walaupun dari semula ia telah  berbai’at  pemurah dan dermawan,tetapi Islam telah melipatgandakan kedermawanannya ini, hingga seluruh harta kakayaannya diserahkannya untuk Agama dan kawan-kawan seperjuangannya.

Pernah Rasulullab shallallahu alaihi wasalam menanyakan kepada segolongan Bani Salamah yaitu suku Amr ibnul Jamuh, katanya: “Siapakah yang menjadi pemimpin kalian, hai Bani Salamah?” Ujar mereka: “AlJaddu bin Qeis, hanya sayang ia kikir …. “. Maka sabda Rasulullah pula: “Apa lagi penyakit yang lebih parah dari kikir!

Kalau begitu pemimpin kalian ialah si Putih Keriting, Amr ibnul Jamuh…!”
Demikianlah kesaksian dari Rasululiah shallallahu alaihi wasalam  ini merupakan penghormatan besar bagi Amr….. ! Dan mengenai ini seorang penyair Anshar pernah berpantun:

“Amr ibnul Jamuh membiarkan kedermawanannya merajalela, dan  memanng  wajar,  bila  ia dibiarkan  berkuasa,  jika datang permintaan, dilepasnya kendali hartanya, silakan ambil, ujarnya, karena esok ia akan kembali ,berlipatganda!”

Dan sebagaimana ia dermawan membaktikan hartanya di jalan Allah, maka Amr ibnul Jamuh tak ingin sifat pemurahnya akan kurang dalam menyerahkan jiwa raganya… ! Tetapi betapa caranya..? Kakinya yang pincang menjadi penghadang badanya untuk ikut dalam peperangan. Ia mempunyai empat orang putra, semuanya beragama islam dan semuanya satria bagaikan singa, dan ikut bersama Nabi shallallahu alaihi wasalam  dalam setiap peperangan serta tabah dalam menunaikan tugas perjuangan ….

Amr telah berketetapan hati dan telah menyiapkan peralatannya untuk turut dalam perang Badar, tetapi putra-putranya memohon kepada Nabi agar ia mengurungkan maksudnya dengan kesadaran sendiri, atau bila terpaksa dengan larangan dari Nabi.

Nabi pun menyampaikan kepada Amr bahwa Islam membebaskan dirinya dari kewajiban perang, dengan alasan ketidak mampuan disebabkan cacad kakinya yang berat itu. Tetapi ia tetap mendesak dan minta diidzinkan, hingga Rasulullah terpaksa mengeluarkan perintah agar ia tetap tinggal di Madinah.

Sekarang datanglah Masanya perang Uhud. Amr lalu pergi menemui Nabi saw. memohon kepadanya agar diidzinkan turut, katanya: “Ya Rasulallah, putra-putraku bermaksud hendak menghalangiku pergi bertempur bersama anda. Demi Allab, aku amat berharap kiranya dengan kepincanganku ini aku dapat merebut surga… !’·
Karena permintaannya yang amat sangat, Nabi saw memberinya idzin Untuk turut. Maka diambilnya alat-alat senjatanya, dan dengan hati yang diliputi oleh rasa puas dan gembira, ia berjalan berjingkat-jingkat. Dan dengan suara beriba-iba ia memohon kepada Allah: “Ya Allah, berilah aku kesempatan untuk menemui syahid, dan janganlah aku; dikembalikan kepada keluargaku…..!”

Dan kedua pasukan pun bertemulah dihari uhud itu….. Amr ibnul Jamuh bersama keempat putranya maju ke depan menebaskan pedangnya kepada tentara penyeru kesesatan dan pasukan syirik…..

Di tengah-tengah pertarungan yang hiruk pikuk itu Amr melompat dan bersijingkat, dan sekali lompat pedangnya menyambar satu kepala dari kepala-kepala orang musyrik. Ia terus melepaskan pukulan-pukulan pedangnya ke kiri ke kanan dengan tangan kanannya, sambil menengok ke sekelilingnya, seolah-olah merrgharapkan kedatangan Malaikat dengan secepatnya yang akan menemani dan meng awalnya masuk suga.

Memang, ia telah memohon kepada Tuhannya agar diberi syahid dan ia yakin bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala, pastilah akan mengabulkannya. Dan ia rindu, amat rindu sekali akan berjingkat dengan kakinya yang pincang itu dalam surga, agar ahli surga itu sama mengetahui bahwa Muhammad Rasulullah saw  itu tahu bagaimana caranya memilih shahabat dan bagaimana pula mendidik dan menempa manusia….

Dan apa yang ditunggu-tunggunya itu pun tibalah, suatu pukulan pedang yang berkelebat …, memaklumkan datangnya saat keberangkatan…..,yakni keberangkatan seorang syahid yang mulia, menuju surga jannatul khuldi, surga Firdausi yang abadi… !

Dan tatkala Kaum Muslimin memakamkan-para syuhada mereka, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam  mengeluarkan perintah yang telah kita dengar dulu, yaitu: –

“Perhatikan,  tanamkanlah jasad Abdullah  bin Amr bin Haram dan Amr ibnul Jamuh di makam yang satu, karena selagi hidup mereka adalah dua orang shahabat yang setia dan bersayang-sayangan .. _ !”

Kedua shahabat yang bersayang-sayangan dan telah menemui syahid itu dikuburkan dalam sebuah makam, yakni dalam pangkuan tanah yang menyambut jasad mereka yang suci setelah menyaksikan kepahlawanan mereka yang luar biasa.

Dan setelah beralu mesa selama 46 tahun di pemakaman dan penyatuan mereka, datanglah banjir besar yang melanda dan menggenangi tanah pekuburan disebabkan digalinya sebuah mata air yang dialirkan Muswiyah melalui tempat itu. Kaum Muslimin pun segera memindahkan kerangka para syuhada.

Kiranya mereka sebagai dilukiskan oleh orang-orang yang ikut memindahkan mereka: “Jasad mereka menjadi lembut, dan ujung-ujung anggota tuhuh mereka jadi melengkung … !”

Ketika itu Jabir bin Abdullah masih hidup. Maka bersama keluarganya ia pergi memindahkan kerangka bapaknya Abdullah bin Amr bin Haram serta kerangka bapak kecilnya Amr ibnul Jamuh …. Kiranya mereka dapati kedua mereka dalam kubur seolah-olah sedang tidur nyenyak .. .:. Tak sedikit pun tubuh mereka dimakan tanah, dan dari kedua bibir masing-masing belum hilang senyuman manis alamat ridha dan bangga yang telah terlukis semenjak mereka dipanggil untuk menemui Allah dulu….

Apakah anda sekalian merasa heran … ? Tidak, jangan tuan-tuan merasa heran … ! Karena jiwa-jiwa besar yang suci lagi bertaqwa, yang mampu mengendalikan arah tujuan hidupnya, membuat tubuh-tubuh kasar yang menjadi tempat kediamannya, memiliki semaeam ketahanan yang dapat menangkis sebab-sebab  kelapukan  dan  mengatasi  beneana-bencana tanah…….